Jakarta, Aktual.Com-Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, per hari ini mulai bekerjasama dengan pengusaha angkutan umum yang tergabung dalam KWK untuk menjalankan inovasi terbaru pada moda transportasi melalui metode terintegrasi dengan layanan bus TransJakarta. Dengan metode ini Pemprov DKI merasa yakin jika pendapatan pemilik angkutan umum akan meningkat.
Menurut Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Soemarsono pendapatan angkutan KWK akan meningkat 25 persen, lantaran saat ini dalam sehari pada jam operasi angkutan KWK yang mulai dari pukul 05.00 hingga 09.00 WIB, memperoleh pendapatan sekitar Rp180 ribu. Dan dalam sepekan pendapatan menjadi Rp1.260.000,00.
Lebih lanjut dia menjelaskan setelah tergabung pengelolaannya, sebagai transportasi yang melayani publik (public service obligation/PSO), pemilik angkutan KWK bakal menerima Rp206.060 dari TransJakarta. Dan sepekan pemilik angkutan ini bisa mengantongi sekitar Rp1.442.420.
Dengan demikian setahun, kata Soemarsono, pendapatan sebelum terintegrasi Rp65.300.000,00. sedangkan setelah terintegrasi menjadi Rp75.211.000,00.
“Selisih sekitar 10 juta,” ucap Soemarsono di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin 3 April 2017.
Sementara, pembagian hasil antara pemilik angkutan dengan sopir, Soemarsono pun menyerahkan kesepakatan kepada koperasi dan sopir.
Layanan terintegrasi TransJakarta dan angkutan KWK ini diberi nama Kartu Layanan Integrasi Angkutan Lingkungan Pelanggan TransJakarta. Kartu ini dapat dipakai sebagai layanan transaksi pelanggan TransJakarta dengan angkutan KWK yang sudah terintegrasi dari pukul 06.00-09.00 WIB dan 16.00-20.00 WIB.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs

















