Semarang, Aktual.com – Tahun baru Imlek, menjadi berkah tersendiri bagi para perajin pernak-pernik khas Tiongkok itu. Pasalnya, hasil karya perajin itu, banyak diminati pembeli.
Salah satu perajin, Suratno, mengaku kewalahan untuk memenuhi kebutuhan pesanan.
Diungkapkan Suratno, para pemesan banyak meminati pernak-pernik seperti Lion Naga dan Barongsai.
Oleh sebab itu, dirinya sejak Januari kemarin, terus melakukan lembur untuk memenuhi kebutuhan pemesan, yang hingga kini masih terus berdatangan.
“Mulai minggu ke tiga bulan Januari kemarin, pesanan mulai lancar. Minggu-minggu ini pesanan sudah mulai ramai,” kata dia sambil memotong lipatan kertas saat ditemui aktual.com, di tempat kerjanya di Jalan Seteran Tengah, gang I Nomor 11 kampung Pecinan, Semarang, Jawa Tengah, Senin (8/2).
Diungkapkan Suratno, pesanan jelang Tahun Baru Imlek, terus mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut, kata Suratno, naik hingga 10-20 persen, dibanding pada hari biasanya, yang hanya mencapai pesanan sebanyak 25 buah.
Ia mengatakan order terbesar dipesan dari daerah Jawa Timur, seperti Pasuruan, Blitar, Madiun dan daerah Semarang. Rata-rata si pemesan meminta barongsai jenis kucing dan bebek.
“Di tempat saya itu ada dua jenis Barongsai yang digarap, yakni Kucing dan Bebek. Sedangkan kalau Liong Naga itu ada dua, tradisional dan modern,” beber dia.
Suratno menjelaskan perbedaan antara liong naga tradisional dan modern. Perbedaan itu terletak pada kepala naganya. Jika liong naga tradisional, mulut sang naga tidak dapat digerakkan. Tapi kalau liong naga modern, mulut naga dapat digerak-gerakan sehingga terkesan hidup.
Dirinya mematok harga pesanan Barongsai antara Rp2 juta. Sementara, liong naga dipatok berkisar Rp5 juta.
Untuk membuat satu buah barongsai, Suratno membutuhkan waktu satu minggu. Pekerjaan itu pun dibantu dengan empat pekerja.
“Kalau sekarang agak terkendala hujan. Jadi untuk bikin Barongsai itu butuh cuaca cerah dan panas. Supaya lemnya cepat merekat,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh: