Medan, Aktual.co — Kepala Sekolah SMP Negeri Satu Atap di Desa Hutaraja, Huraba, Tapanuli Tengah, Darlin Simanullang, menyebut bahwa pemotongan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) siswa penerima bantuan yang digunakan untuk membangun fasilitas perpustakaan sekolah, merupakan keputusan rapat komite sekolah.
Saat dikonfirmasi Aktual.co melalui selulernya, Darlin menyebut bahwa itu bukan kebijakan sekolah. “Ohh, ndak ada pak (pemotongan), ndak ada,” ujar Darlin, saat dikonfirmasi Aktual.co, Sabtu (6/11) malam.
Keputusan pemotongan itu menurutnya hasil keputusan rapat Komite Sekolah beberapa waktu lalu.
“Cobalah dikonfirmasikan dulu, jangan sepihak bapak. Sebenarnya kalau sekolah nggak ada sangkut pautnya, komite pak ya, komite ya,” kata dia.
Ditanyakan apakah dana BSM itu dibenarkan dapat dipotong, Darlin berkelit dan meminta untuk menghubunginya kembali besok. “Besoklah pak ya, lagi Natalan ini pak,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, orangtua murid, Faozanolo Halawa dan Piyarlianus Halawa mengeluhkan keputusan pemotongan dana BSM yang digunakan untuk membangun perpustakaan sekoilah. Dirinya pasrah jika sikapnya dengan tak membayar uang yang diminta akan berdampak pada sekolah anaknya.
“Hampir semua sebenarnya tidak setuju, tapi mereka takut bicara. Kalaupun anak saya nanti di pecat gak mengapalah, apalagi senin nanti akan ujian dan katanya siapa yang gak bayar tidak bisa ikut ujian, biarlah dia bersabar dulu untuk tidak sekolah,” ujarnya.
Piyarlianus Halawa, anak dari Faozanolo menuturkan, dirinya bahkan pernah dipaksa pulang oleh bendahara sekolah sebab belum membayar uang tersebut, dan akhirnya tidak mengikuti proses belajar mengajar.
Artikel ini ditulis oleh:

















