Jakarta, Aktual.com — Presiden Jokowi diharap turun tangan dalam peristiwa bentrokan di Urut Sewu, Kebumen pada Sabtu (22/8) kemarin.
Bentrokan yang dipicu terkait konflik tanah ini dianggap rumit karena terjadi di lokasi yang merupakan fasilitas milik TNI (Baca: Sengketa Urut Sewu, Ganjar Usul TNI-Warga Buktikan Kepemilikan).
“Kalau akar masalahnya tidak segera diselesaikan, bentrokan akan terus terjadi,” kata Kapolres Kebumen, AKBP Faizal, Minggu (23/8).
Polda Jawa Timur sudah menginstruksikan untuk mengambil langkah antisipasi agar bentrokan tak berulang.
Pihak kepolisian saat ini melakukan penjagaan diluar area pemagaran lahan oleh pihak TNI.
Konflik yang terjadi sejak tahun 2001 ini kiranya bisa segera diselesaikan.
Sebelumnya, terjadi bentrokan antara prajurit TNI dengan warga yang berunjuk rasa di Desa Wiromartan, Kecamatan Mirit, Kebumen, Sabtu (22/8). Puluhan warga yang berunjuk rasa itu menolak pemagaran di kawasan Urut Sewu untuk kepentingan TNI.
Sedikitnya sebelas petani termasuk Kepala Desa Wiromartan Widodo Sunu Nugroho yang memimpin aksi ini mengalami luka-luka akibat dipukuli prajurit TNI.
Artikel ini ditulis oleh: