Astana, Aktual.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla menginginkan negara-negara Islam agar lebih mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) sehingga tidak ketinggalan dengan negara lain.

“Kita di OKI terlalu banyak konvensi, diskusi, seminar. Yang kami inginkan implementasi satu per satu,” kata Wapres di Astana, Kazakhstan, Sabtu (9/9).

Dia mengatakan, sebenarnya teknologi di negara-negara Islam sudah cukup baik dan maju seperti di Kazakhstan, Turki, Iran dan Pakistan. Karena itu sebagai negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja sama Islam (OKI) yang besar penduduknya harus bisa mengimplementasikan teknologi tersebut.

Indonesia menjadi salah satu delegasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) OKI tentang Ilmu pengetahuan dan teknologi yang digelar pertama kalinya di Astana, Kazakhstan.

Lebih lanjut Wapres mengatakan, Indonesia dalam KTT yang dihelat pada 10-11 September 2017 itu akan menawarkan beberapa teknologi yaitu terkait teknologi pangan dan pengelolaan air.

“Sangat penting ke depan Indonesia memang harus menjadikan motor penggerak dalam riset bidang teknologi bidang pangan,” kata Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir.

Dia juga mengatakan, selain itu juga dalam pembicaraan tingkat menteri, Indonesia juga membahas tentang teknologi dibidang kemaritiman.

“Ini sangat penting karena Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar. Kita sudah lakukan pembicaraan tentang perkembangan maritim baik keanekaragaman hayatinya maupun konekting yang terkait dengan perkapalan,” tambah Nasir.

Pada KTT tersebut delegasi Indonesia juga mengikutsertakan lima rektor serta satu dekan sehingga diharapkan dapat melihat langsung perkembangan-perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di negara-negara Islam lain dalam internasional Expo 2017 tentang energi masa depan.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan