Jakarta, Aktual.com – Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat mengunjungi Rumah Susun (Rusun) Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (19/11). Selain meninjau rusun, Djarot juga keliling di pasar dan permukiman sekitar.
Mengawali kedatangannya Djarot langsung menengok kondisi rusun Penjaringan. Namun rusun tersebut tengah dikosongkan karena hendak diperbaiki Pemprov DKI. Memang kondisi rusun amat sangat memperihatinkan dan terlihat rapuh. Terlihat banyak tembok yang sudah mulai usang dan terbongkar.
Setelah meninjau rusun, selanjutnya Djarot melanjutkan perjalanan dengan mengelilingi wilayah RW 08 di Kelurahan Penjaringan ini. Melewati pasar malam di depan rusun, Djarot pun menyempatkan menyapa warga, pedagang, sampai pengendara yang melintas.
Setelah lewat pasar malam, Djarot masuk ke pemukiman padat penduduk. Djarot menyapa warga pemukiman tersebut yang sedang melakukan beragam aktivitas, seperti mencuci, berdagang depan rumah, dan lainnya.
Djarot pun berinteraksi dengan warga sekitar, sambil mengenalkan dirinya. “Kenal enggak, ini siapa,” tanya Djarot menunjuk dirinya sendiri ke seorang ibu.
Ibu tersebut menjawab kenal Djarot. “Nomor dua Pak,” jawab ibu tersebut. Djarot pun tersenyum dan melanjutkan perjalanan menemui warga sekitar. “Sukses ya Pak,” ujar warga. “Salam dua jari,” balas Djarot.
Djarot berjalan cukup jauh masuk ke pelosok pemukiman, keluar lagi dan mengakhiri kunjungan di sebuah pos PDI Perjuangan. Pengawalan Djarot terlihat normal, meski polisi berada di dekat Djarot.
Dalam kunjungan itu, Djarot sempat kaget melihat kondisi rusun tersebut. Pasalnya, rusun dalam keadaan kosong dan kondisinya memperihatinkan. Warga telah diminta mengosongkan rusun tersebut karena kabarnya akan diperbaiki Pemprov DKI.
Melihat Djarot datang, Hustini (38), warga Blog G Rusun Penjaringan, yang kini mengontrak di luar karena rusun tersebut dijanjikan diperbaiki Pemprov DKI, langsung mengadu ke Djarot.
Hustini menyampaikan kekecewaannya ke pemerintah karena janji merenovasi rusun sejak 30 Juni 2016 lalu hingga kini belum dipenuhi. Padahal, kata Hustini, warga sudah meminta pemerintah mengundur waktu pengosongan sampai Desember 2016. “Tapi sama sekali tidak ada toleransi,” kata Hustini kepada Djarot.
Djarot terlihat mendengar keluhan Hustini. Ibu itu memohon Djarot segera mengambil tindakan agar rusun dapat direnovasi dan warga bisa kembali. Sebab, kata dia warga sekarang terbebani biaya mengontrak di sekitar rusun yang harganya tinggi. “Kami punya anak sekolah, Pak,” ujar Hustini.
Djarot menyatakan akan menyampaikan keluhan warga rusun penjaringan itu melalui aplikasi Qlue. Keluhan yang ia sampaikan bisa ditanggapi kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI.
Djarot pun berjanji akan mengubah ruangan rusun yang hanya seluas 18 meter persegi dengan standar rusun DKI, yakni 36 meter persegi. Hal tersebut akan ditindaklanjutinya setelah aktif kembali sebagai wakil gubernur DKI. “Setelah aku aktif tanggal 11. Tapi dengan ini aku bisa sampaikan melalui Qlue. Ini rusun harus segera dieksekusi,” ujar Djarot.[Fadlan Syam Butho]
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid