Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi VII DPR, Syaikhul Islam Ali mengapresiasikan kebijakan BBM Satu Harga yang akan diberlakukan pemerintah pada Januari mendatang. Program ini dimaksudkan untuk memenuhi asas keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia di berbagai penjuru tanah air.
Menurut Syaikhul, inisiatif untuk mengatur margin dan manajemen penjualan demi mewujudkan harga yang sama merupakan bagian dari terobosan yang baik.
Dia mengaku tidak khawatir akan sikap dan komitmen Pertamina untuk berlaku tidak adil, kendati banyak pihak yang berspekulasi bahwa Pertamina akan merenggut keuntungan dari BBM non-penugasan untuk menutupi biaya distribusi BBM penugasan (Solar dan Premium) agar terwujud Satu Harga di seluruh tanah air.
“Prestasi Pertamina BBM Satu Harga, luar biasa. Pengaturannya sudah benar (tidak melalui DPR) kecuali yang subsidi, mesti dibahas di DPR,” katanya kepada Aktual.com, di Jakarta, Selasa (27/12).
Terkait hal ini, sebelumnya mantan Ketua Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas, Faisal Basri, merisaukan perusahaan BUMN itu akan menekan dari keuntungan lainnya agar mampu menutupi kebutuhan yang diperlukan untuk mewujudkan program satu harga tersebut. Tetu saja kondisi ini akan memberatkan bagi masyarakat.
“Jadi mempengaruhi APBN. Ini yang dirusak bukan hanya Pertamina, tetapi seluruh rakyat Indonesia. Dia (Pertamina) naikin haga Pertalite, Pertamax, toh dia monopoli. Jadi merusak pondasi. Seharusnya anggaran BBM satu harga dibahas dalam APBN agar keuangannya bisa dikontrol DPR, ini pemerintah malah lepas tangan atas kewajibannya dan dilimpahkan ke Pertamina,” tandasnya.
(Laporan: Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka