Jakarta, Aktual.com – Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran Idil Akbar mengatakan, gelar perkara kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dilakukan Bareskrim Mabes Polri, Selasa (15/11) ini menjadi penentu bagi Ahok dalam Pilkada.
“Masa depan Ahok di Pilkada DKI memang tergantung apa keputusan (Bareskrim) hari ini. Jika menunjukkan kesalahan bahkan berujung menjadikannya tersangka maka saya pikir akan berpengaruh signifikan pada elektabilitasnya,” kata Idil di Jakarta, Selasa (15/11).
Idil memprediksi meski dalam gelar perkara penyelidikan memutuskan Ahok tidak bersalah, maka posisi mantan Bupati Bangka Belitung Timur itu tetap mendapatkan sanksi sosial. “Hanya tetap akan berpengaruh pada elektabilitas karena pemilih DKI akan tetap menilai Ahok sudah melalukan kesalahan fatal dengan melakukan penistaan agama.”
Bahkan, masih dikatakan idil, titik balik ini juga berlaku bagi Parpol pendukung bahwa keputusan Bareskrim akan menentukan apakah akan tetap mendukung Ahok secara defacto atau tidak. Namun demikian, yang juga perlu diingat bahwa penistaan agama ini menurut Idil hanya momentum (Nasdem) terkait imbas masuknya PDIP mendukung Ahok.
“Dan celakanya juga Ahok menunjukkan perhatian yang lebih berat ke PDIP dari pada Parpol pendukung lain yang telah lebih awal menyatakan dukungannya. Saya kira masih ada kaitannya juga ke arah sana.”
Kasus yang melibatkan Gubernur DKI Nonaktif Basuki Tjahja Purnama alias Ahok terkait penistaan agama terus menjadi sorot bahkan pertimbangan partai politik yang mengusung Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017 ini.
Terlebih, ketika Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh yang berniat untuk mengevaluasi dukungan terhadap Ahok terkait kasus tersebut ketika statusnya berubah sebagai tersangka.
Laporan: Novrizal Sikumbang
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Wisnu