Suasana museum Bursa Efek Indoneaia (BEI) di Jakarta, Kamis (26/4). Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih akan berlangsung hingga tahun depan serta imbal hasil surat utang AS yang menembus level psikologis menyebabkan pasar saham Asia meriang sepekan ini. IHSG turun 2,81% ke 5.909. IHSG menggenapi penurunan sepekan atau lima hari perdagangan berturut-turut. Kamis (26/4), Dalam lima hari penurunan, IHSG merosot 7,03%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada Kamis (31/1) dibuka menguat seiring ditahannya tingkat suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed) kemarin.

IHSG dibuka menguat 27,2 poin atau 0,42 persen ke posisi 6.491,39. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 6,81 poin atau 0,66 persen menjadi 1.030,35.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Kamis, mengatakan pernyataan Fed yang akan lebih bersabar terkait rencana kenaikan suku bunga acuan serta laporan laba perusahaan yang positif mendorong saham-saham di AS melonjak.

“Sejalan dengan membaiknya bursa AS tersebut, membuka peluang pasar Asia bisa menguat hari ini. Perkiraan membaiknya pasar global memberikan dukungan bagi IHSG menguat pada perdagangan saham hari ini,” ujar Alfiansyah.

Fed memutuskan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR) tetap sebesar 2,25-2,5 persen. Keputusan tersebut sesuai dengan prediksi banyak analis yang memperkirakan Fed akan pertahankan suku bunganya.

Dalam pernyataannya, Gubernur Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral mengadopsi kebijakan “patient rate” dengan fleksibilitas neracanya.

Artikel ini ditulis oleh: