Pembalap Tim Manor Racing Rio Haryanto (kanan) berbincang dengan Dirut PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto (kiri) saat pengumuman dukungan pemerintah dan BUMN untuk Rio berlaga di Formula 1, Jakarta, Kamis (18/2). PT Pertamina dan Pemerintah mendukung Rio Haryanto berlaga di semua seri balap Formula 1, pihak Pertamina sudah menyiapkan dana sebesar 5,2 juta euro (sekitar Rp 78 miliar) serta pemerintah melalui Kempora berjanji memberikan bantuan sebesar Rp 100 miliar yang akan diambil dari dana APBN-P 2016. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/aww/16.

Jakarta, Aktual.com — Direktur Utama ‎PT Pertamina Dwi Soetjipto mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (24/3) pagi ini. Dia bersama jajaran direksi akan bertemu dengan pimpinan KPK.

Sejak pukul 08.30 jajaran petinggi perusahaan minyak negara ini sudah hadir. Namun, tak sepatah kata pun disampaikan Dwi saat menginjakkan kakinya di gedung KPK.

Pihak KPK sendiri menjelaskan, kedatangan Pertamina dalam rangka pertemuan untuk membahas kajian tata kelola minyak dan gas bumi di tanah air.

“Iya meeting kick off kajian hulu-hilir migas dengan pimpinan KPK,” kata pelaksana harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati, Kamis (24/3).

KPK belum lama ini telah menyelesaikan kajian pengelolaan Migas di sektor hulu. Dalam kajian itu hal yang jadi titik krusial menurut KPK adalah terkait cost recovery.

Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan yang sempat ditemui di kantornya mengatakan, dari kajian itu memang terdapat beberapa hal yang memang difokuskan.

“Area-area perbaikan, lifting, cost recovery (ada temuan BPK dan BPKP), pengelolaan aset K3S (dari Pertamina ke SKK Migas), kelembagaan SKK Migas, terkait dengan pengawasan hulu migas,” papar Pahala beberapa waktu lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu