Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) memberikan keterangan pers di Gedung Kemenlu, Pejambon, Jakarta, Senin (11/7). Menlu mengatakan Pemerintah terus melakukan upaya pembebasan tujuh anak buah kapal (ABK) yang disandera kelompok Abu Sayyaf serta melakukan koordinasi lebih lanjut tentang tiga WNI yang diculik oleh lima anggota kelompok bersenjata di Lahad Datu, Sabah, Malaysia pada Sabtu (9/7) malam. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/Spt/16.

Jakarta, Aktual.com – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Perancis Jean Marc Ayrault dan membahas peningkatan kerja sama ekonomi antarkedua negara, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Selasa (28/2).

“Saya baru saja melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Prancis Jean Marc Ayrault. Kami membicarakan upaya peningkatan kerja sama ekonomi RI-Perancis. Sebagaimana diketahui Perancis merupakan salah satu mitra penting Indonesia di Uni Eropa untuk ekonomi,” kata Menlu Retno Marsudi.

Dalam pertemuan bilateral itu, kedua menlu membahas beberapa topik kerja sama ekonomi, khususnya di sektor investasi, perdagangan, ekonomi kreatif, akses produk kelapa sawit Indonesia, lisensi FLEG-T produk kayu Indonesia.

Menurut Menlu Retno, Perancis adalah salah satu negara Eropa yang memberi dukungan untuk lisensi FLEG-T untuk produk kayu Indonesia untuk dapat masuk dan dipasarkan di kawasan Uni Eropa.

“Produk kayu Indonesia merupakan yang pertama untuk bisa masuk di Uni Eropa. Tadi kami juga membicarakan bagaimana mengembangkan lisensi serupa untuk produk kelapa sawit Indonesia,” ujar dia.

Selanjutnya, kedua Menlu juga membahas upaya untuk mempercepat penyelesaian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement’/CEPA) Indonesia-Uni Eropa.

Nilai perdagangan bilateral RI dan Prancis pada tahun 2016 mencapai 2,34 miliar dolar AS. Total realisasi investasi Prancis pada periode 2010 s.d. 2015 mencapai 730,08 juta dolar AS.

Investasi Perancis di Indonesia pada 2016 mencapai 109 juta dolar AS untuk 424 proyek.

Lima bidang usaha yang paling diminati oleh para investor Perancis di Indonesia, antara lain perdagangan dan reparasi, pengangkutan, gudang dan komunikasi, kelistrikan, gas dan air, industri makanan; serta industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan