Ratna Sarumpaet bertemu dengan Prabowo Subianto di Jakarta, Selasa (2/10). Dalam pertemuan tersebut, Ratna menceritakan tentang penganiayaan yang dialaminya kepada Prabowo. (AKTUAL/ ISTIMEWA)

Jakarta, Aktual.com – Salah satu anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ratna Sarumpaet diketahui telah dianiaya oleh orang tak dikenal.

Sejak Selasa (2/10) pagi tadi, foto wajah Ratna yang lebam akibat penganiayaan telah tersebar luas melalui sosial media.

Mengalami nasib naas, Ratna pun mengadukan hal ini kepada Prabowo dalam pertemuan pada Selasa (2/10) sore tadi.

“Sore ini setelah agak pulih ia melaporkan ke Pak Prabowo kejadian yg menimpanya. Pak Prabowo didampingi Pak Amien Rais dan Fadli Zon,” ungkap Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang, dalam siaran pers yang diterima Aktual, Selasa (2/10).

Berdasar pengakuannya, kata Nanik, Ratna dihajar oleh tiga orang di sekitar Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, 21 September lalu.

Pada malam itu, usai menghadiri sebuah konferensi yang juga dihadiri perwakilan sejumlah negara asing, Ratna naik taksi bersama peserta dari Sri Lanka dan Malaysia menuju bandara Husein Sastranegara.

Menurut Nanik, supir taksi tersebut tiba-tiba menghentikan mobilnya di tempat yang jauh dari keramaian. Hal ini, tambahnya, membuat Ratna curiga.

“Nah saat dua temannya yang dari luar negeri turun dan berjalan menuju Bandara, Mbak Ratna ditarik tiga orang ke tempat gelap lalu dihajar habis oleh tiga orang dan diinjak perutnya,” jelas Nanik.

Setelah dipukuli, Ratna dilempar ke pinggir jalan aspal, sehingga bagian samping kepalanya robek. Menurut pengakuan Ratna, kejadiannya sangat cepat sehingga sulit mengingat bagaimana urutan kejadiannya.

“Mbak Ratna masih sedikit sadar saat dia kemudian dibopong sopir taksi dan dimasukkan ke dalam taksi. Oleh sopir taksi mbak Ratna diturunkan di pinggir jalan di daerah Cimahi,” tambah Nanik.

Dengan sisa-sisa tenaga, imbuk Nanik, Ratna mencari kendaraan menuju rumah sakit di Cimahi serta menelepon temannya seorang dokter bedah dan langsung ditangani.

“Mbak Ratna malam itu juga langsung balik ke Jakarta, dan dalam situasi trauma habis dia harus berdiam diri selama 10 hari. Barulah hari Minggu lalu dia memanggil Fadli Zon ke rumahnya, dan baru semalam Fadli Zon melaporkan ke Pak Prabowo, dan hari ini di suatu tempat menemui Pak Prabowo,” pungkas Nanik.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan