Mengenai nama Dadang Suwarna, Johnny mengatakan, pihaknya akan lebih teliti lagi memeriksa rekam jejak para calon anggota BPK dan berharap BPK “dihuni” oleh orang-orang berintegritas, kapabilitas dan mampu membawa BPK menjadi lembaga tinggi negara yang modern.

Menyinggung soal calon anggota BPK yang diduga bermasalah dengan hukum, kata Johnny lagi, tentu yang bersangkutan tidak layak. Namun begitu DPR tidak bisa begitu saja langsung mencurigai terhadap calon tersebut.

“Apalagi terkait kasus hukum. Kita akan cari dulu, ada atau tidak putusan hukumnya. Jadi selama belum ada putusan hukum, kita harus menghormati azas praduga tidak bersalah,,” ujarnya.

Sampai saat ini, pihaknya belum menerima laporan seperti itu. Pada prinsipnya DPR menghormati azas praduga tak bersalah dan perlakuan yang adil terhadap calon.

Dia yakin, Komisi XI DPR akan mencari pemimpin yang meng-‘uptodate’-kan hasil output dari BPK. Kemudian hasilnya disosialisasikan kepada masyarakat sehingga informasi yang beredar tidak keliru dan dapat dicegah.

“Kami akan cari dua anggota BPK yang memiliki integritas, tanpa dipengaruhi pemberitaan opini. Yang kita cari putera terbaik bangsa Indonesia,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan