Jakarta, Aktual.com – Politisi NasDem Bestari Barus menegaskan kalau Dodi Ilham sudah tidak lagi menjadi bagian dari partai besutan Surya Paloh. Dengan begitu pernyataan sikap Dodi sekarang tidak bisa mengatasnamakan atau dikait-kaitkan dengan NasDem.
“Itu sikap dia (Dodi) pribadi, jadi jangan lagi ditulis sebagai politisi NasDem,” begitu kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW DKI NasDem itu, saat menghubungi Aktual.com lewat telepon di Jakarta, Rabu (23/3).
Namun ketika ditanya kapan tepatnya Dodi dinyatakan diberhentikan dari NasDem, Bestari tidak bisa menjawab secara jelas. “Pokoknya sudah lama, saya juga ngga ingat betul. Lagi pula itu bukan hal penting waktu pemberhentiannya.”
Beber Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI ini, Kartu Tanda Anggota (KTA) Dodi sebagai kader NasDem juga sudah habis di bulan Mei 2015. Padahal KTA itu harus selalu diperpanjang untuk memastikan keanggotaan seseorang sebagai kader NasDem.
Saat ditanya lebih lanjut mengapa jika Dodi sudah tidak lagi jadi kader NasDem, tapi masih masuk di kepengurusan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), Bestari berdalih posisi itu tidak harus diisi kader. “Bisa siapa aja,” kata dia.
Bestari juga tidak menjawab secara tegas apakah pemberhentian Dodi terkait dengan sikapnya yang kerap melontarkan kritik terhadap Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Mengingat NasDem saat ini sudah menyatakan mendukung Ahok untuk maju di Pilkada DKI 2017. “Sudahlah pokoknya kami menyatakan kalau dia (Dodi) sudah tidak lagi ada urusan dengan NasDem,” begitu kata dia sebelum akhiri telepon.
Penegasan Bestari disampaikan, mewakili DPW NasDem DKI, karena keberatan dengan salah satu pemberitaan di Aktual.com, Senin (22/3) terkait soal demo supir angkutan umum. Dimana di salah satu paragraf Dodi ditulis sebagai ‘politisi NasDem’. (Baca: Aktivis Menilai Polemik Taksi Online Muncul Akibat Lemahnya Seorang Pemimpin)
Dalam pernyataannya terkait demo supir angkutan, Dodi meminta Ahok buktikan dirinya sebagai pemimpin. “Buktikan bahwa anda seorang ‘leader’, bukan pecundang yang cuma bisa menyalah-nyalakan atau mengkambinghitamkan pihak lain,” kata dia.
Dodi juga meminta calon gubernur DKI mendatang harus mampu mengentaskan masalah tersebut tanpa harus menyalahkan pihak-pihak terkait. Tantangan juga ditujukan kepada Ahok yang hingga kini masih aktif memimpin ibukota.
Bestari menganggap penulisan keterangan Dodi sebagai politisi NasDem bisa dianggap sebagai representasi pendapat partai, sehingga membuat dia keberatan.
Artikel ini ditulis oleh: