Jakarta, Aktual.com – Komjen Pol Budi Gunawan (BG) yang ditunjuk sebagai Kepala BIN menggantikan Sutiyoso, dihadapkan pada tantangan intelijen dalam menangani berbagai kejahatan modern berbasis digital yang mengancam eksistensi manusia dan negara.
Hal itu disampaikan Praktisi Media dan Komunikasi Despen Ompusunggu, saat dihubungi, di Jakarta, Jumat (2/9).
“BIN harus punya kemampuan analisa akurat dan relevan, terhadap arus informasi yang begitu cepat laksana supesonik. Kejahatan hingga perang pun sudah merambah dunia cyber dan berdampak nyata,” kata dia.
Aneka bentuk kejahatan baik berskala lokal dan global atau trans nasional tidak mengenal batas dan waktu. Bahkan, kini bertransformasi menggunakan teknologi media baru atau digital sebagai infrastruktur kejahatan dengan dukungan software dan hardware yang canggih.
Tidak terkecuali, para kelompok teroris, perbankan hingga profiling terhadap orang dan perusahaan, melakukan aksinya dengan dukungan digital tersebut.
“Kejahatan konvensional memang tidak boleh diabaikan, namun dengan memperkuat basis digital intelligence, BIN akan lebih responsif dan mampu melakukan antisipasi dan memprediksi kejahatan yang bakal mengancam eksistensi negara, baik dari dalam maupun luar negeri,” ujarnya.
Oleh karena itu, Despen berharap berdasarkan kehandalan intelijen digital, BIN juga diharapkan mampu memberi laporan analisa secara berkala atau briefing intelligence yang tepat dan akurat kepada Presiden Jokowi. sehingga dapat digunakan sebagai basis pengambilan kebijakan.
“BIN harus berfungsi secara modern dan efektif men-deliver informasi penting yang bersifat akurat dan rahasia kepada Presiden sebagai user. BIN harus mampu menjadi filter, mata dan telinga Presiden Jokowi serta tegak lurus bagi kepentingan negara, termasuk keterlibatan BIN dalam melakukan profiling hingga background check bagi calon pejabat negara,” tandas Despen yang juga Politikus Nasdem.
*Novrizal
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang