Jakarta, Aktual.com – Bank Indonesia membantah adanya gambar palu arit pada uang pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu, sebagaimana informasi yang beredar di media sosial dalam 2 hari terakhir ini.
“Tidak benar ada ornamen palu dan arit di uang rupiah,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Tirta Segara saat dikonfirmasi, Sabtu (12/11).
Dia menjelaskan bahwa pada setiap uang kertas rupiah yang masih berlaku mulai pecahan Rp1.000 sampai Rp100.000 terdapat unsur pengaman yang disebut gambar saling isi.
Menurut dia, rectoverso pada uang kertas rupiah dapat dilihat pada bagian depan uang di sudut kiri atas di bawah angka nominal dan pada bagian belakang uang di sudut kanan atas di bawah nomor seri.
Tirta menegaskan bahwa rectoverso adalah suatu teknik cetak khusus pada uang kertas sehingga posisinya sama dan saling membelakangi di bagian depan, dan belakang uang kertas terdapat suatu ornamen khusus, seperti gambar tidak beraturan.
Meski demikian, lanjut dia, apabila rectoverso pada uang kertas diterawang ke arah cahaya, akan terbentuk suatu gambar yang beraturan. Pada setiap pecahan uang kertas rupiah, rectoverso membentuk ornamen lambang huruf BI yang merupakan singkatan dari Bank Indonesia.
Menurut dia, rectoverso adalah unsur pengaman yang sulit dipalsukan dan saat ini selain digunakan pada uang kertas rupiah, juga digunakan oleh banyak negara. “Uang kertas ringgit Malaysia rectoverso membentuk ornamen bunga, sedangkan uang kertas euro membentuk ornamen nilai nominal.”
Oleh karena itu, dia menegaskan tidak benar rectoverso pada bagian belakang uang kertas rupiah 2014 merupakan gambar palu dan arit. Sejak 2 hari terakhir ini beredar pesan di jejaring sosial yang menyatakan uang pecahan Rp100 ribu bergambar palu arit.
Pengguna internet asal Padang Nofrizal mengatakan bahwa persoalan itu harus segera dijelaskan oleh pihak berwenang agar tidak menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam.
Sementara itu, warga Padang lainnya, Wahyu, menilai pihak yang beranggapan ada gambar palu arit pada uang kertas Rp100 ribu sebagai kekhawatiran yang terlalu berlebihan sehingga terkesan konyol.
“Saya lihat sendiri tidak benar ada logo palu arit. Silakan diterawang jelas terlihat ada logo BI,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu