Jakarta, Aktual.com – Bank Indonesia (BI) merasa “nyaman” dengan defisit transaksi berjalan (current account deficit) semester I yang diperkirakan mencapai 2,2-2,4 persen dari produk domestik bruto yang dianggap menunjukkan perbaikan kinerja ekspor meskipun belum signifikan.

Perbaikan neraca perdagangan Juni 2016 juga akan menopang defisit transaksi berjalan pada kuartal II (April-Juni) yang tidak akan meningkat jauh dari defisit Januari-Maret 2016 yang sebesar 2,14 persen terhadap PDB.

“Pada semester I ini defisit transaksi berjalan di situasi yang bagi Bank Indonesia nyaman di level sekitar antara 2,2 sampai 2,4 persen dari PDB ” ujar Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di Jakarta, Jumat (15/7).

Neraca transaksi berjalan merupakan indikator yang menunjukkan aktivitas ekspor-impor barang dan aktivitas kegiatan jasa dari suatu negara. Jika nilainya defisit, berarti negara tersebut mengimpor lebih banyak barang dan jasa daripada mengekspor.

Menurut Mirza, perbaikan kinerja eskpor karena mulai pulihnya harga beberapa komoditas, seperti kepala sawit, karet dan batu bara. Namun, perbaikan harga komoditias secara tahun berjalan itu tetap perlu diawasi, mengingat masih adanya risiko dari pasar eksternal.

Dia juga memandang kenaikan harga komoditas itu masih memberikan dampak yang relatif terbatas. Di sisi lain, lanjutnya, berlanjutnya surplus perdagangan juga tidak bisa dilepaskan dari kinerja impor yang lesu.

“Iimpor masih relatif lemah. Jadi memang itu yang kemudian membuat surplus di neraca perdagangan,” ujarnya.

Badan Pusat Statistik pagi tadi melaporkan surplus neraca perdagangan pada semester I/2016 sebesar 3,59 miliar dolar AS. Surplus tersebut turun 19,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang menyentuh angka 4,47 miliar dolar AS.

Rinciannya, total ekspor pada semester I 2016 mencapai 69,51 miliar dolar AS atau turun 11,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dalam ekspor tersebut, jumlah komoditas non-migas mencapai 63,01 miliar dolar AS, atau 7,92 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan impor semester I tahun ini sebesar 65,92 miliar dolar AS atau turun 10,86 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Impor nonmigas turun 5,83 persen menjadi 57,30 miliar dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka