Jakarta, Aktual.com – Keputusan presiden No 31 Tahun 2016 untuk membuat uang baru dengan mengganti desain pahlawan terhadap rupiah terus menuai kontroversi, terlebih ketika pemerintahan Presiden Jokowi tengah kesulitan anggaran
Anggota Komisi XI DPR RI Hendrawan Supratikno mengatakan komisi tentu akan mempertanyakan dalam pembahasan anggaran dengan pemerintah terkait Keppres tersebut.
“Dengan adanya Keppres pergantian desain itu, tentu biayanya akan lebih besar dan nanti akan kami cermati ketika membahas anggaran,'” kata Hendrawan menjawab pertanyaan aktual.com, di Jakarta, Senin (19/9).
Tidak hanya itu, ia pun mengakui, bahwa dalam rapat kerja antara Bank Indonesia dengan komisi XI DPR RI sempat mencermati adanya biaya besar yang dialokasikan untuk mengganti uang lesu atau rusak.
“Dalam rapat kerja antara BI dan komisi 11 memang salah satu yang kami soroti adalah besarnya alokasi anggaran untuk pergantian mata uang, jadi mata uang yang lusuh dan rusak diganti yang baru dan itu tingkatnya jika Indonesia dibandingkan negara lain lebih tinggi Indonesia, dengan alokasi anggaran besar,” papar dia.
Sehingga, sambung Ketua DPP PDIP itu jika bicara tentang urgensi untuk mengganti desain rupiah maka tidak ada urgensinya.
“Kalau kita bicara urgensi tentu tidak ya, karena jika bicara urgensi tentu akan ada pemikiran apa sih bedanya uang dengan gambar sekrang sehingga perlu diganti, padahal daya belinya sama,” tandas dia.
(Laporan: Novrizal)
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Eka