Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubenur di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (17/11). Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan Suku Bunga Bank Indonesia sebesar 7,50 persen. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/aww/15.

Jakarta, Aktual.com – Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI meningkatkan kerja sama di bidang diplomasi ekonomi dalam rangka meningkatkan peran dan kepemimpinan Indonesia di dunia internasional. Komitmen tersebut dituangkan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo dan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno L.P. Marsudi.

“Bank Indonesia dan Kementerian Luar Negeri memperkuat dan meningkatkan kerja sama di tengah semakin dinamisnya tantangan yang dihadapi Indonesia dalam kerja sama internasional. Kerjasama dan sinergi yang harmonis ini diharapkan dapat mendukung terciptanya diplomasi ekonomi yang efektif sehingga kepentingan nasional dan persepsi positif Indonesia dapat tetap terjaga,” ujar Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo di Jakarta, Jumat (3/3).

Menurutnya, Penguatan koordinasi dan sinergi yang selama ini telah terjalin antara kedua lembaga dilakukan guna meningkatkan persepsi positif terhadap ekonomi Indonesia, memperjuangkan kepentingan Indonesia di tingkat internasional, serta meningkatkan kapasitas sumber daya di masing-masing instansi.

Penjabaran Nota Kesepahaman diwujudkan dalam bentuk program kerja yang disusun secara bersama oleh BI dan Kementerian Luar Negeri setiap tahun. Untuk mengoptimalkan manfaat pelaksanaan program kerja, kedua instansi sepakat untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala atas pelaksanaan program kerja tahunan tersebut.

“Nota Kesepahaman ini berlaku selama 3 tahun dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan kedua belah pihak,” jelasnya.

(Laporan: Agustina)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka