Jakarta, Aktual.comĀ  – Defisit neraca transaksi berjalan Indonesia pada triwulan III-2016 membaik menjadi 1,83 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), atau menurun dibanding triwulan II-2016 yang sebesar 2,16 persen dari PDB.

Sejalan dengan perbaikan defisit transaksi berjalan, neraca pembayaran Indonesia juga mengalami kenaikan surplus menjadi 5,7 miliar dolar AS pada triwulan III-2016 dari triwulan sebelunya sebesar 2,2 miliar dolar AS.

“Defisit transaksi berjalan dapat dipenuhi dengan surplus dari transaksi modal dan finansial. Surplus transaksi modal dan finansial itu juga yang menopang kenaikan neraca pembaran Indonesia,” kata Kepala Departemen Statitistik BI Hendy Sulistiowati di Jakarta, Jumat (11/11).

Defisit transaksi berjalan pada triwulan III-2016 yang sebesar 1,8 persen dari PDB tersebut senilai 4,5 miliar dolar AS.

Neraca transaksi berjalan merupakan indikator yang merekam transaksi perdagangan barang, laynanan jasa, dan juga arus pendapatan. Transkasi berjalan juga merupakan salah satu indikator untuk melihat stabilitas perekonomian dalam negeri.

Hendy mengatakan penurunan defisit transaksi berjalan di triwulan III-2016 karena naiknya surplus neraca perdagangan barang untuk non migas menjadi 5,3 miliar dolar AS, dan menurunnya defisit neraca barang untuk migas menjadi minus 1,3 miliar dolar AS pada triwulan III-2016.

Sementara itu, defisit neraca jasa menurun menjadi minus 1,5 miiar dolar AS, dari triwulan II-2016 yang sebesar minus 2,2 miliar dolar AS. Penurunan defisit jasa itu naiknya suprlus jasa untuk kegiatan perjalanan.

“Penurunan defisit neraca transaksi berjalan dapat lebih dalam, namun tertahan oleh defisit pendapatan primer yang meingkat, dan surplus pendapatan sekunder yang menurun,” ujarnya.

Sementara neraca pembayaran Indonesia mencakup neraca transaksi berjalan, neraca transaksi modal dan finansial, serta cadangan devisa.

Bank Sentral mencatat surplus transaksi modal dan finansial pada triwulan III-2016 sebesar 3,85 persen atau sebesar 9,4 miliar dolar AS.

Peningkatan surplus transaksi modal dan finansial karena investasi langsung yang sebesar 5,2 miliar dolar AS, dan investasi portofolio yang sebesar 6,5 miliar dolar AS. Sementara investasi lainnya, tercatat defisit minus 2,3 miliar dolar AS di triwulan III2016.

Hendy mengatakan sentimen dari investor karena berjalannya program amnesti pajak telah mendongkrak aliran investasi ke dalam negeri. (ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka