Jakarta, Aktual.com — Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Doni P Joewono mengatakan inflasi Ramadhan di DKI tahun ini adalah inflasi terendah sepanjang empat tahun terakhir.
“Hingga Juni, inflasi di DKI Jakarta sebesar 0,35, angka ini adalah angka terendah sepanjang empat tahun terakhir,” kata Doni kepada wartawan di Mesjid Istiqlal, Jakarta, ditulis Selasa (14/7).
Menurut dia, rendahnya angka tersebut karena Pemerintah Daerah berhasil melakukan operasi pasar besar-besaran sehingga harga kebutuhan sembako tidak melambung.
“Saya sangat mengapresiasi Gubernur DKI Jakarta yang telah berupaya untuk melakukan operasi pasar, sehingga tahun ini harga beras tidak naik sedikit pun, dan saya rasa hal ini patut dicontoh oleh daerah lain,” kata dia.
Namun dia mengharapkan, harga telur dan daging di DKI Jakarta dikendalikan lebih ketat lagi agar tidak terjadi inflasi yang besar.
Dia memperkirakan, pada Juli ini inflasi di DKI Jakarta juga tidak lebih dari angka 0,35.
Menurut dia ada tiga faktor utama yang menyebabkan inflasi di Jakarta seperti harga tanah yang selalu naik, dan menyebabkan ikut naiknya harga hunian, baik perumahan maupun harga kontrak.
“Naiknya harga listrik juga mempengaruhi naiknya harga hunian, hanya saja Pemprov tidak dapat mengendalikan harga listrik karena patokannya adalah BBM,” kata dia.
Selain itu menurut Doni masyarkat Jakarta hampir sebagian besar pendapatannya dihabiskan untuk transportasi dan perumahan, dan penyebab terakhir adalah bahan makanan.
Dia memperkirakan, inflasi keseluruhan pada semester dua ini bekisar pada angka 4,5 hingga 4,9.
Artikel ini ditulis oleh: