Surabaya, aktual.com – Bank Indonesia mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru melalui pagelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 di Jakarta Convention Center,   12–16 November 2019.

“ISEF telah kami gunakan sejak lima tahun terakhir dan selalu dilakukan di Surabaya sejak 2014. Namun mulai tahun ini kami pindahkan ke Jakarta,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (7/11).

Dody mengatakan acara bertema Sharia Economy for Stronger and Sustainable Growth itu tidak hanya mengembangkan keuangan syariah secara nasional melainkan juga ke level global dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai rujukan (center of excellence) ekonomi syariah dunia.

“Kami ingin menjadikan Indonesia masuk dalam kalender syariah global event dengan memutuskan untuk November sebagai penyelenggaraan syariah ekonomi festival,” ujarnya.

Ia menuturkan pada ISEF kali ini akan ada partisipasi dari asing dalam syariah forum dan ekspo yaitu melalui sekitar 45 kegiatan berskala internasional serta 200 tamu asing yang ikut mengisi acara sebagai narasumber maupun peserta.

Ia berharap melalui partisipasi tersebut bisa meningkatkan nilai business matching yang sesuai dengan pilar pertama pada Blueprint Eksyar Bank Indonesia yaitu mendukung ekonomi syariah lewat pengembangan halal value chain agar dapat mendukung penciptaan high quality-local product sehingga dapat memenuhi standar internasional.

“Kami sudah melihat pada pasar global dari sisi perdagangan atau sebagai investor asing masuk membiayai kegiatan-kegiatan investasi yang terkait syariah di Indonesia,” katanya.

Dody menyebutkan hal itu berhubungan dengan rantai perdagangan halal mulai dari produsen sampai pembeli sehingga jika terdapat pembeli dari asing maka akan membantu menekan defisit melalui devisa ekspor yang dihasilkan.

“Jangan melihat besarnya tapi lihatlah bahwa kegiatan kita sudah masuk dalam pasar global. Tidak mudah tapi harus kita mulai karena pasar kita sangat besar,” katanya.

Ia melanjutkan, pelaksanaan ISEF menjadi salah satu implementasi dari Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 yang memberikan panduan dalam memperkuat rantai nilai halal, keuangan syariah, UMKM, dan memperkuat sisi ekonomi digital.

“Kuncinya adalah kalau kita mau mengembangkan ekonomi syariah berpikirlah kepada semua pemangku kepentingan terkait keuangan syariah, bersinergi, dan berkoordinasi karena kita tahu bahwa tujuan kita sama,” ujarnya.

Rangkaian kegiatan ISEF 2019 terdiri dari kegiatan International Summit & High Level Forum, International Conference & Talk Show, Investment Forum, Business Matching, Business Coaching dan International Showcase & Exhibition.

Ia menekankan meskipun ISEF 2019 diisi dengan beragam agenda internasional, namun akan tetap menyertakan pelaku UMKM syariah dan pesantren sebagai bentuk inklusivitas strategi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia dalam rangka mendukung pengembangan ekosistem Halal Value Chain. [Eko Priyanto]

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin