BI ingin menjaga inflasi “volatile foods” tidak melebihi lima persen, agar mampu meredam tekanan inflasi yang bersumber dari kelompok tarif barang yang diatur pemerintah (administered prices), menyusul kebijakan penyesuaian subsidi energi yang dilakukan pemerintah.
Oleh karena itu pula, kata Agus, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) akan menjadi sarana pemantauan dan rujukan harga komoditas pangan untuk kebijakan pengendalian harga.
Dalam tahap awal PIHPS terdapat 10 komoditas pangan yakni beras, daging sapi, daging ayam, telur ayam, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, minyak goreng dan gula pasir, beserta 21 variannya. Sebanyak 10 komoditas pangan tersebut berkontribusi lebih dari 50 persen terhadap inflasi kelompok tarif harga barang bergejolak (volatile foods).
“Data merupakan salah satu dari banyak tantangan untuk upaya pengendalian harga. Keberhasilan kebijakan inflasi tidak hanya memerlukan informasi tapi butuh dukungan data,” ujar dia.
Aplikasi PIHPS dapat diakses oleh masyarakat melalui situs www.hargapangan.id atau dengan mengunduh aplikasi PIHPS Nasional versi android dan mesin operasi Apple iOS yang tersedia secara gratis.
Data yang disajikan PIHPS dihimpun dari 164 pasar tradisional di seluruh 34 provinsi. Data tersebut dihimpun sejak pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB, kemudian akan divalidasi BI pada pukul 10.00 sampai 12.00 dan selanjutnya dipublikasikan pukul 13.00 WIB.
ANT
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan