Jakarta, Aktual.co — Nilai tukar Rupiah beberapa bulan yang lalu sampai dengan saat ini masih melemah. Pelemahan tersebut tentunya berdampak pada pembayaran impor barang.

Di sisi lain, Presiden Jokowi ingin belanja untuk pembangunan infrastruktur dan masih akan impor. Hal ini yang ditakutkan akan  mempengaruhi pelemahan Rupiah lebih lanjut.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), Solikin M Juhro mengatakan jika inflow uang atau barang tersebut digunakan untuk hal yang produktif, maka ke depannya akan baik bagi nilai tukar Rupiah.

“Kita mengharapkan inflow itu FDI (Foreign Direct Investment), kita juga mengharapkan kalau dana-dana itu ditanamkan ke dalam aset-aset jangka  panjang. Itu dampaknya kepada Current Account Deficit (CAD) itu bisa dipahami,” ujar Solikin dalam pelatihan wartawan BI di The Trans Luxury Hotel, Bandung (2/3).

Lebih lanjut dikatakan dia, belanja impor infrastruktur tersebut nantinya akan memperkuat fundamental ekonomi Indonesia. Jutsru menurutnya, impor-impor di sektor konsumtif lah yang tidak diharapkan.

“Kalau kita bicara dengan investor-investor di luar, kita sampaikan bahwasanya dengan infrastructure spending yang akan didorong ini tentunya akan memberikan dampak pada peningkatan CAD. Kita harapkan komunikasi ini bisa dipahami oleh masyarakat,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: