Jakarta, Aktual.com —Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Jawa Tengah, optimistis mampu mengendalikan inflasi di wilayah eks Keresidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara.
“Kami optimistis (target inflasi) 4 plus minus 1 persen tercapai di akhir tahun,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto Rahmat Hernowo di Banjarnegara, Sabtu
(29/8).
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa inflasi di Cilacap kemungkinan mendekati level batas tinggi.
Menurut dia, sampai bulan Juli 2015, inflasi di Purwokerto sebesar 5,36 persen (yoy) atau masih di atas target sedangkan di Cilacap mencapai 5,73 persen (yoy).
“Cilacap walaupun masih agak tinggi tapi luar biasa karena per bulan Januari 2015 dimasukkan dalam daftar kota penghitung inflasi, pada bulan Januari 2014 inflasinya mencapai sekitar 9 persen dan baru ikut TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) pada tahun 2014. Dalam dua tahun diperkirakan bisa 5 persen itu hebat,” katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa devaluasi yuan yang melambungkan nilai dolar Amerika Serikat dan menggerus rupiah patut diwaspadai karena akan cukup berdampak terhadap komponen pendorong inflasi.
Dalam hal ini, dia mencontohkan naiknya harga kedelai, kenaikan harga sewa atau kontrak rumah, dan masalah upah pekerja dapat mendorong inflasi.
Selain itu, kata dia, fenomena El Nino yang cukup kuat memberikan dampak luar biasa terhadap sektor pertanian sehingga dapat berpengaruh terhadap inflasi salah satunya dipicu oleh kenaikan harga beras.
“Banyumas masih cukup beruntung karena masih ada sungai dan Gunung Slamet sehingga airnya masih relatif bagus. Namun di daerah lain yang terbiasa tandus akan semakin kering,” katanya.
Dia mengakui bahwa produktivitas padi hasil panen pada musim tanam kedua berbeda dengan musim tanam pertama yang cenderung lebih banyak sehingga harga beras dikhawatirkan tetap tinggi.
Menurut dia, sektor peternakan juga merupakan salah satu pendorong inflasi karena masih sangat tergantung dengan impor.
“Dengan demikian, kenaikan harga DOC (day old chicken) atau bibit ayam umur sehari dan kenaikan harga pakan ternak berdampak pada kenaikan harga ayam dan telur,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka