Seorang petugas menghitung pecahan dolar AS yang akan ditukarkan di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Senin (24/8). Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS dibuka di kisaran Rp14.006 dan sempat mencapai posisi tertinggi pada level Rp14.017 karena imbas dari perang mata uang (currency wars). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc/15.

Jakarta, Aktual.com — Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat 25 poin menjadi Rp14.024 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp14.049 per dolar AS.

Analis menilai eberapa langkah Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas rupiah salah satunya dengan melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder cukup membantu mata uang rupiah bergerak positif terhadap dolar AS.

“Kebijakan BI itu menjaga volatilitas mata uang rupiah sehingga pergerakannya menjadi terbatas, cenderung positif,” ujar Analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Selasa (25/8).

Menurut dia, meski kebijakan Bank Indonesia itu bersifat jangka pendek, namun dapat membantu mengurangi kekhawatiran pasar dan pelaku usaha di dalam negeri di tengah sifat penguatan dolar AS yang sudah mengglobal.

Lukman Leong mengatakan bahwa penguatan dolar AS bersifat global karena kondisi ekonomi Tiongkok masih melambat. Sementara di sisi lain, pelaku pasar juga mencermati pembuat kebijakan the Fed tentang kemungkinan kenaikan suku bunganya (Fed fund rate).

“Tiongkok kemungkinan akan memperlogar sistem keuangannya untuk memacu pertumbuhan ekonomi, sementara Amerika Serikat akan memperketat. Kebijakan yang berbeda dari dua negara terbesar dunia itu membuat investor cenderung masuk ke mata uang yang masuk dalam kategori ‘safe haven’, salah satuya dolar AS,” katanya.

Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova menambahkan Bank Indonesia cukup disiplin menjaga fluktuasi rupiah, namun kebijakan otoritas itu juga harus diringi dengan pertumbuhan ekonomi domestik.

“Pelaku pasar uang mengharapkan adanya realisasi percepatan belanja infrastruktur karena itu akan memperbaiki fundamental ekonomi Indonesia, yang akhirnya dapat menopang mata uang rupiah,” katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa (25/8) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp14.067 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.998 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka