Malang, Aktual.com — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, menyiapkan uang tunai berbagai pecahan sebesar Rp 3,5 triliun, guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan ‘uang baru’ jelang Lebaran.
Kepala Perwakilan BI Malang, Dudi Herawadi, mengatakan, jumlah uang tunai yang disediakan pada tahun ini meningkat 25 persen dibanding tahun lalu.
Tingginya animo masyarakat akan uang tunai di bulan Ramadan hingga Lebaran, membuat BI Malang harus mengantisipasi hal tersebut.
“Karena kebutuhan uang tunai dari tahun ke tahun selalu meningkat, maka kami menaikkan 25 persen jumlahnya,” Kata Dudi, Kamis (26/6) di Malang, Jawa Timur.
Data BI Malang menyebut, pada tahun 2013, kebutuhan uang tunai di wilayah kerja mereka sebesar Rp 1,3 triliun dan meningkat tajam pada tahun 2014 menjadi 2,7 triliun.
Jumlah tersebut kembali terkerek pada tahun ini hingga tembus angka Rp 3,5 triliun dengan asumsi mampu memenuhi kebutuhan uang tunai di masyarakat.
“BI Malang membuka penukaran uang tunai berbagai pecahan tanggal 6 Juli sampai 15 Juli,” tandasnya.
Berbeda dengan tahun lalu, periode ini BI menggandeng 32 kantor cabang bank umum dan 37 kantor cabang Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Warga yang ingin menukar uang bisa langsung mendatangi loket bank yang terdekat. Kemudahan lain, jika masyarakat terdaftar sebagai nasabah bank tertentu, bisa langsung menarik uang dalam berbagai bentuk pecahan.
“Tujuan kami menggandeng Bank, agar lebih memudahkan masyarakat,” tandasnya.
Selain itu, lanjut Dudi, marak beredarnya uang palsu di tengah masyarakat, harus diimbangi dengan kewaspadaan yang tinggi dalam berbelanja atau menukarkan pecahan uang tunai.
“BI mengimbau agar masyarakat menukar uang tunai berbagai pecahan di kantor cabang bank umum atau BPR yang ada,” Kata Dudi
Selain terhindar dari uang palsu, penukaran uang pada tempat yang disediakan juga tidak merugikan masyarakat. Mereka tidak perlu merogoh kocek lebih, karena akan mendapatkan nominal sesuai dengan yang mereka tukarkan.
Kondisi ini berbeda, jika masyarakat memilih menukar uang tunai kepada pihak diluar bank atau BPR yang mematok harga yang cukup tinggi.
“BI juga mengimbau kepada warga masyarakat agar memperlakukan rupiah dengan baik tidak disteples, diremas, agar masa edar uang lebih lama,” paparnya.
Selain itu, jelang Lebaran, masyarakat juga diharapkan membelanjakan uang mereka dengan cerdas dan sesuai kebutuhan riil.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka