Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (ketiga kiri) didampingi Ketua Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Anggoro Eko Cahyo (tengah), berfoto bersama Menteri Kordinator Bidang Perekonomian RI Darmin nasution (ketiga kanan), Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati (kedua kiri), Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara (kedua kanan), Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa (kiri) dan Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan, Kementerian BUMN RI Gatot Trihargo, usai peluncuran  Gerbang Pembayaran Nasional di Jakarta, Senin (4/11/2017).  Gerbang Pembayaran Nasional diluncurkan dalam rangka memastikan terselenggaranya pemrosesan seluruh transaksi pembayaran ritel domestik secara interkoneksi dan interoperabilitas yang aman, efisien, andal, dan lancar.  AKTUAL/Eko S Hilman

Ambon, Aktual.com – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Bambang Pramasudi mengatakan, pihaknya tetap melaksanakan sosialisasi terkait penggunaan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) kepada masyarakat di daerah ini.

“Kemarin kami sudah lakukan sosialisasi kepada para pedagang, dan pemilik toko, dan untuk masyarakat pada umumnya kami lebih memilih melalui media elektronik,” kata Bambang di Ambon, Minggu (29/7).

Sosialisasi di TVRI Ambon akan dilaksanakan setiap hari dengan menampilkan iklan layanan publik selama dua minggu kedepan.

Hal ini dimaksudkan agar masyarakat paham tentang apa itu GPN dan bagaimana teknis penukarannya.

“Kemarin juga ada juga bincang-bincang di TVRI Ambon, dan tetap akan sosialisasikan melalui iklan-iklan di media cetak,” ujarnya.

Kampanye GPN juga dilakukan di Lapangan Merdeka, kemudian di tempat-tempat keramaian seperti Maluku City Mall (MCM), dan juga di perguruan tinggi sesuai jadwal yang sudah diatur.

“Kemudian setiap hari Senin-Jumat dilaksanakan di Kantor Gubernur Maluku dan Kantor Wali Kota Ambon, disamping itu masyarakat bisa langsung ke bank guna melakukan penukaran,” ujarnya.

Bambang mengatakan memiliki GPN rasanya sangat aman, lanjutnya, sebab kita hanya memegang satu kartu GPN saja dan bisa mengambil uang tunai di ATM mana saja maupun di daerah mana saja.

Dengan adanya GPN diharapkan masyarakat tidak perlu lagi memiliki banyak kartu untuk bertransaksi, dan infrastruktur pemrosesan pembayaran (EDC) dapat disebar lebih merata tidak hanya di kota-kota besar, yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi waktu dan biaya.

Selain itu, masyarakat tidak perlu khawatir mengenai keamanan data karena seluruh proses dilakukan di dalam negeri melalui jaringan domestik (ATM Bersama, Prima, Alto, dan Link).

“Bahkan masyarakat juga dapat menikmati biaya administrasi yang lebih murah karena seluruh pemrosesan dilakukan di domestik dan bank tidak dikenakan biaya lisensi logo,” ujarnya.

Antara