Jakarta, Aktual.com – Bank Indonesia menilai inflasi di DKI bulan Agustus 2015 terbilang masih tinggi. Meski menurun dibanding bulan sebelumnya dari 0,97 persen menjadi 0,51 persen.
Direktur Perwakilan BI DKI Jakarta Doni P. Joewono mengatakan hal itu disebabkan oleh tertahannya koreksi harga pada kelompok bahan makanan, terutama kelompok daging. Yang mengalami peningkatan harga pasca Lebaran, akibat ada gangguan pasokan.
Penaikan harga juga terjadi pada komoditas beras akibat naiknya harga gabah di petani. Sehingga berdampak secara langsung terhadap harga beras di konsumen. Kata dia, kenaikan harga gabah merupakan dampak dari musim kemarau akibat El Nino sehingga mengakibatkan terbatasnya produksi.
Perkembangan ini, lanjut Doni, berdampak pada peningkatan harga sub kelompok makanan jadi. “Seperti komoditas nasi dengan lauk, mie, soto dan sop,” ujar dia, dalam siaran pers yang diterima Aktual.com, Rabu (9/9).
Inflasi juga muncul dari kelompok pendidikan yang tahun ini mengalami peningkatan cukup signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Dituturkan dia, tekanan yang tinggi pada peningkatan biaya penyenggaraan pendidikan sejak awal tahun, berimplikasi pada peningkatan biaya sekolah di tahun ajaran 2015.
Sementara itu, biaya transportasi mengalami koreksi harga dengan deflasi yang cukup dalam akibat penurunan permintaan akan sub kelompok transportasi. “Hal itu menurun seiring dengan berakhirnya aktivitas mudik,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh: