Jakarta, Aktual.com – Bank Indonesia mengumumkan neraca perdagangan Indonesia kembali mencatat surplus pada bulan Agustus 2016, terutama didukung oleh surplus neraca perdagangan nonmigas.

Direktur Departemen Komunikasi BI, Arbonas Hutabarat menyebutkan surplus neraca perdagangan tercatat sebesar 0,29 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Juli 2016 yang sebesar 0,51 miliar dolar AS.

“Surplus yang lebih rendah tersebut didorong oleh menurunnya surplus neraca perdagangan nonmigas dan meningkatnya defisit neraca perdagangan migas,” kata dia, Jumat (16/9).

Kemudia lanjutnya, neraca perdagangan nonmigas pada Agustus 2016 mencatat surplus sebesar 0,92 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Juli 2016 yang sebesar 1,02 miliar dolar AS.

“Menurunnya surplus neraca perdagangan nonmigas tersebut dipengaruhi oleh peningkatan impor nonmigas  (40,9% mtm) yang melebihi peningkatan ekspor (34,8% mtm),” jelas dia.

Peningkatan impor nonmigas, antara lain dipengaruhi oleh peningkatan impor bahan baku dan barang modal, seperti impor mesin dan peralatan mekanik, mesin dan peralatan listrik, plastik dan barang dari plastik, kendaraan dan bagiannya. Hal ini memberikan indikasi membaiknya aktivitas ekonomi domestik.

Sementara itu, peningkatan ekspor nonmigas terutama didorong oleh naiknya ekspor lemak dan minyak hewan/nabati, perhiasan/permata, kendaraan dan bagiannya, mesin-mesin/ pesawat mekanik, serta bijih, kerak, dan abu logam.  Naiknya ekspor lemak dan minyak hewan/nabati sejalan dengan mulai meningkatnya harga minyak kelapa sawit (CPO).

“Di sisi migas, defisit neraca perdagangan migas naik dari 0,51 miliar dolar AS pada Juli 2016 menjadi 0,63 miliar dolar AS pada Agustus 2016. Peningkatan defisit neraca perdagangan migas tersebut dipengaruhi oleh peningkatan impor migas (16,5% mtm) yang lebih besar dibandingkan dengan peningkatan ekspor migas (12,9% mtm),” ungkap dia.

Bank Indonesia memandang bahwa kinerja neraca perdagangan pada Agustus 2016 positif dalam mendukung kinerja transaksi berjalan. Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik yang dapat memengaruhi kinerja neraca perdagangan serta mengupayakan agar kegiatan ekonomi domestik terus berjalan dengan baik.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan