Jakarta, Aktual.com —  Daya tahan sistem keuangan Indonesia dalam menghadapi berbagai risiko dari waktu ke waktu dapat dilakukan dengan stress test. Skenario-skenario terburuk yang dilakukan dalam stress test bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh daya tahan suatu perbankan, korporasi, maupun rumah tangga dalam menghadapi tantangan perekonomian.

Salah satu skenario terburuk yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) beberapa waktu lalu adalah nilai tukar rupiah yang mencapai Rp15.500 per dolar AS.

Dengan nilai tukar rupiah yang siang ini mencapai Rp13.757 per dolar AS, para pengambil kebijakan tersebut dinilai perlu membuat kembali skenario terburuk dalam stress test, terutama pada skenario nilai tukar rupiah.

“Jadi skenario itu harus possible, make sense, kita bisa buat Rp14.000 kita bisa buat Rp15.000 dan lain sebagainya,” ujar Ketua Dewan Komisooner OJK, Muliaman Hadad di Kementerian Keuangan Jakarta, Kamis (13/8).

Kendati demikian, baik OJK maupun BI belum mau memberikan komentar terkait skenario ke depan yang akan dilakukan secara lengkap, sektor apa yang memiliki daya tahan tinggi, serta apa yang selanjutnya akan dilakukan jika terdapat beberapa sektor yang memiliki daya tahan rendah.

“Tapi kita meyakini ada daya tahan. Sekarang ini antisipasinya adalah credit policy nya dikelola,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka