Jakarta, Aktual.co — Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan, pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan pemerintah dalam beberapa bulan ini mulai ada hasilnya untuk mengurangi defisit fiskal yang dialami negara. Pada 2013 Indonesia mengalami devisit ekspor-impor hingga 29 miliar dolar AS.
“Setelah ada pengurangan subsidi BBM, defisit anggaran ekspor dan impor tersebut kini menjadi 26 miliar dolar AS atau turun hingga 3 miliar dolar AS,” katanya di Banjarmasin, Senin (15/12).
Devisit tersebut terjadi, karena ekspor secara nasional mengalami penurunan yang sangat drasatis, sementara, impor terus mengalami peningkatan yang signifikan.
Nilai ekspor dari Indonesia ke berbagai negara kini turun, terutama untuk komoditas ekspor yang menjadi andalan negara ini seperti batu bara, sawit dan karet.
“Penurunannya tidak asal turun, tetapi terjun bebas seperti air terjun, sehingga kondisi tersebut membuat anggaran negara mengalami devisit yang cukup besar,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















