An employee of a money changer counts U.S. dollar notes for a customer, as Indonesian rupiah is seen in the background, in Makassar January 31, 2013. REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, Aktual.com — Bank Indonesia menilai penguatan dolar AS terhadap hampir semua mata uang diperkirakan tidak akan berlangsung lama lagi seiring dengan akan dinaikkannya Fed Fund Rate oleh Bank Sentral AS menjelang akhir tahun ini.

“Menurut saya tinggal sebentar lagi, kalau nanti bulan September naik suku bunga Amerika, kemudian Desember naik lagi, maka setelah itu mudah-mudahan situasi pasar keuangan akan lebih stabil,” kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara saat ditemui di Kantor Pusat BI, Jakarta, Jumat (7/8).

Mirza menuturkan, situasi saat ini sama seperti 2013 di mana pasar keuangan menunggu pengurangan stimulus moneter oleh Amerika.

“(Saat itu) pasar keuangan negara emerging market goyang, tapi setelah stimulusnya benar-benar dikurangi tahun 2014, malah pasar keuangannya stabil,” ujar Mirza.

Menurut Mirza, nanti setelah terjadi kenaikan suku bunga AS baik sekali ataupun dua kali kenaikan, maka arus modal masuk (capital inflow) diperkirakan akan kembali masuk ke Indonesia.

“Sekarang mereka sudah paham inflasi sudah turun, tahun lalu 8,3 persen tahun ini 4,3-4,5 persen, tahun depan mungkin 4,5 persen, CAD (defisit transaksi berjalan) turun signifikaan menjadi 2,5 persen dari PDB. Maka nanti setelah bulan Desember, pasar keuangan positif,” kata Mirza.

Terkait dengan nilai tukar rupiah, lanjut Mirza, dengan kondisi pasar keuangan saat ini BI sebagai otoritas moneter terus menjaga stabilitas kurs rupiah di pasar.

“Tentu Bank Indonesia hadir di pasar untuk ikut memberikan suplai dolar. Kita menggunakan cadev (cadangan devisa), tapi caadev kita saat ini masih sangat baik sekitar 6,5 bulan impor plus pembayaran utang yang jatuh tempo,” ujar Mirza.

Berdasarkan kurs JISDOR BI pada Jumat, nilai tukar rupiah mencapai Rp13.536 per dolar AS, melemah tipis dibandingkan hari sebelumnya Rp13.529 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh: