Warga memperlihatkan uang‎ rupiah baru di pusat perbelanjaan Blok M Square, Jakarta Selatan, Senin (19/12). BI mengeluarkan satu seri uang Rupiah Tahun Emisi (TE) 2016 yang terdiri dari 7 (tujuh) pecahan uang Rupiah Kertas dan 4 (empat) pecahan uang Rupiah Logam dimana uang baru tersebut akan dilengkapi dengan unsur pengamanan yang lebih kuat untuk menanggulangi peredaran uang palsu. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Dwi Suslamanto mengatakan hingga saat ini penyebaran uang NKRI atau uang baru Tahun Emisi (TE) 2016 di Kalbar masih belum merata, lantaran peredaran uang lama yang layak beredar masih banyak.

“Peredaran uang lama dan masih layak edar masih banyak. Ketika uang lama yang tidak layak edar itu ditarik, baru diedarkan uang TE 2016,” ujarnya di Pontianak, Senin (27/2).

Dwi menjelaskan hingga saat ini dalam penyebaran dan pengenalan uang NKRI difokuskan di daerah perbatasan. Ia menyebutkan hal itu seperti yang sudah dilakukan di Entikong Sanggau, Singkawang, Aruk Sambas, Ketapang dan Putusibau.

“Hari ini kita juga melakukan sosialisasi uang NKRI di Kabupaten Melawi. Intinya untuk sosialisasi kita itu sasaranya seluruh masyarakat termasuk di pedalaman dan pulau pulau terluar,” kata dia.

Untuk peredaran dan sosialisai uang, permasalah wilayah yang terlalu luas dan infrastruk jalan menjadi satu di antara faktor kendala yang dihadapi pihaknnya.

“Namun untuk permasalahan tentang uang masyarakat di Kalbar yakni masih banyak yang belum tahu cara merawat uang rupaih agar tidak cepat lusuh,” kata dia. (ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka