Jakarta, Aktual.com – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengumumkan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Uni Emirat Arab (UEA) untuk memperluas jangkauan Quick Response Lintas Negara atau QR Cross-border.
“Kita baru menandatangani (MoU) dengan Uni Emirat Arab, supaya nanti kalau ke Dubai bisa pake QRIS,” ungkap Perry dalam acara Bank Indonesia Bersama Masyarakat (Birama) di Jakarta, Kamis (30/11).
Perry menjelaskan bahwa BI saat ini sedang menjajaki kerja sama transaksi dalam mata uang lokal atau local currency transaction (LCT) dengan Jepang, Tiongkok, dan India.
Selain itu, BI berencana melakukan kerja sama LCT dengan Arab Saudi untuk mempermudah transaksi bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang melakukan ibadah umrah atau haji.
Dalam konteks ekspansi ini, Perry menyatakan bahwa penerapan LCT, sekaligus perluasan jangkauan QRIS, akan memberikan kemudahan bagi warga negara asing untuk bertransaksi di reksadana pasar uang hingga obligasi Indonesia.
“Dengan QRIS, BI-FAST, dan LCT, tentu orang luar negeri apakah di Singapura, Jepang, Thailand nanti bisa beli yang sekarang banyak ditawarkan perbankan melalui online banking, reksadana pasar uang, obligasi ORI, karena bahasanya sama,” tambah Perry.
Hingga Oktober 2023, BI mencatatkan volume transaksi QRIS sebanyak 1,596 miliar dengan pertumbuhan tahunan sebesar 186,08 persen, mencapai Rp24,97 triliun.
Pengguna QRIS mencapai 43,44 juta dan jumlah merchant QRIS mencapai 29,63 juta, terutama dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
BI juga berkolaborasi dengan industri dan pihak terkait untuk meningkatkan edukasi dan literasi terkait keamanan transaksi QRIS.
Selain itu, langkah-langkah penguatan infrastruktur dilakukan untuk mengurangi risiko penyalahgunaan QRIS atau tindakan penipuan.
Artikel ini ditulis oleh:
Firgi Erliansyah
Jalil