Jakarta, Aktual.com — Gubernur Bank Indonesia (BI) memprediksi bahwa pertumbuhan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 sulit mencapai target seperti yang diharapkan dalam APBNP 2015. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan hanya akan mencapai kisaran 4,7-5,1 persen.
“Pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga tidak seperti yang kita perkirakan meskipun pemerintah sudah melakukan pembelanjaan yang baik di kuartal ketiga. Kami sebelumnya memperkirakan 4,85 persen, namun ternyata realiasinya hanya 4,73 persen,” ujar Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardjojo di Jakarta, Jumat (6/11).
Menurut Agus, pertumbuhan ekonomi sesuai dengan asumsi akan terasa berat. Pasalnya berdasarkan indeks harga komoditi ekpor Indonesia ada saat ini sudah mencapai 16 persen. Akibatnya harga komoditi masih tertekan, termasuk komoditi unggulan Indonesia. Namun apabila dibandingkan kuartal kedua dari 4,67 persen bisa meningkat ke 4,73 persen.
“Kami melihat bahwa dampak dari ekonomi dunia masih perlu diwaspadai seperti perkembangan ekonomi China dan Amerika Serikat. Ada kecenderungan suku bunga federal reserve akan naik tahun ini. Namun yang paling perlu diperhatikan adalah risiko
capital revesal, risiko pergerakan dana dari negara berkembang ke
negata maju,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka