Jakarta, Aktual.com – Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD)pada hari ini masih berada di tren zona merah. Pelemahan rupiah ini karena memang tak ada sentimen positif dari dalam negeri dan merespon sikap pesimis Bank Indonesia (BI) terhadap pertumbuhan ekonomi.
Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka di posisi Rp13.310. Atau melemah 13 poin dari penutupan kemarin di level Rp13.297.
Menurut analis pasar uang dari Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, pelemahan rupiah karena pelaku pasar merespon negatif pernyataan Gubernur BI, Agus Martowardojo yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia cuma di kisaran 5,1-5,5 persen.
Angka tersebut lebih rendah dibandingkan asumsi pertumbuhan Pemerintah sebesar 5,4-6,1 persen.
“Kondisi itu membuktikan rupiah tak bisa memanfaatkan momen USD yang sedang tertekan ke level terendah dalam enam pekan terakhir. Terutama terhadap mata uang yen,” ungkap dia di Jakarta, Rabu (7/6).
Pelemahan USD sendiri terimbas sentimen Pemilu Inggris, pertemuan bank sentral Eropa (ECB,) dan testimoni mantan direktur FBI, James Comey di Senat AS.
“Namun sayangnya, tren USD itu malah rupiah dan mengalami pelemahan. Hal ini yang memang dikhawatirkan dapat membuka ruang pelemahan lanjutan telah terjadi. Karena memang minimnya sentimen positif untuk mengangkat laju rupiah ke teritori positif,” papar Reza.
Bahkan, kata dia, sentimen positif dari perkiraan adanya potensi investasi masuk ke Indonesia yang hingga US$700 miliar pun tidak juga direspon positif pelaku pasar.
“Kemungkinan pelaku pasar kembali mencermati sentimen global terutama antisipasi jelang pertemuan FOMC sehingga laju rupiah masih terus melemah,” jelas da.
Untuk itu, dia memperkirakan pergerakan rupiah di level support akan berada di rentang Rp13.307. Sedang laju rupiah di level resisten akan bergerak di kisaran Rp 13.295.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka















