Menko Perekonomian Sofyan Djalil (tengah) bersama Gubernur BI Agus Martowardojo (kiri) dan Menkeu Bambang Brodjonegoro memberikan keterangan kepada wartawan usai rapat koordinasi dengan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dalam Forum Round Table Policy Dialogue di Gedung BI, Jakarta, Selasa (4/8). Pemerintah dan BI sepakat terus memperkuat koordinasi kebijakan moneter, fiskal dan reformasi struktural untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nz/15

Jakarta, Aktual.com — Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2015 tidak akan meningkat, bahkan cenderung kian melambat.

Pengeluaran pemerintah dari Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) hingga serapan pemerintah terhadap dana APBN yang masih minim menjadi penyebab masih akan melambatnya perekonomian RI. BI memprediksi pertumbuhan ekonomi RI belum mampu menyentul level lima persen.

Menanggapi prediksi BI, Menko Sofyan Djalil seperti tidak ingin ambil pusing. Ia lebih memilih untuk menunggu hasil angka pertumbuhan itu di tanggal 8 Agustus.

“Iya, barang kali, tapi ini kan ini prediksi BI ya. Tapi kita akan lihat angkanya tanggal 8 Agustus, pada saat itu kita baru tahu berapa pertumbuhannya,” ungkap Sofyan saat ditemui di Pelabuhan Kaliadem, Jakarta Utara, Selasa (4/8).

Kendati demikian, Menko Sofyan mengakui pertumbuhan ekonomi hingga kuartal II belum banyak bergerak jika jika dilihat dari implementasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Ya kita harapkan semester II akan lebih baik, tapi kuartal II ini ya seperti prediksi BI (belum sampai 5 persen),” akunya.

Artikel ini ditulis oleh: