Jakarta, Aktual.com – Bank Indonesia (BI) meluncurkan aplikasi dan situs Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang akan menjadi rujukan informasi harga untuk pengambilan kebijakan penanganan inflasi, dan perluasan informasi harga kepada produsen dan konsumen.

“Penghimpunan data merupakan salah satu dari banyak tantangan yang masih membayangi upaya pengendalian harga untuk menjaga laju inflasi. Keberhasilan kebijakan inflasi tidak hanya memerlukan informasi tapi butuh dukungan data. Menindaklanjuti arahan Presiden di Brebes pada 11 April 2016, agar dikembangkan sistem informasi pangan yang sekaligus menjadi pusat informasi,” ujar Gubernur BI Agus Martowardojo dalam peluncuran PIHPS di Jakarta, Senin, (12/6).

Ia menjelaskan pada tahap awal, PIHPS akan fokus pada 10 komoditas pangan yan berkontribusi lebih dari 50 persen terhadap inflasi kelompok tarif harga barang bergejolak (volatile foods), Merujuk aplikasi PIHPS pada situs www.hargapangan.id, 10 komoditas pangan strategis itu adalah beras, daging sapi, daging ayam, telur ayam, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, minyak goreng dan gula pasir.

Sasaran pengendalian harga 10 komoditas pangan ini menjadi tumpuan BI dan pemerintah mengendalikan inflasi “volatile foods”.

Data yang disajikan PIHPS dihimpun dari 164 pasar tradisional di seluruh 34 provinsi. Data tersebut dihimpun sejak pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB, kemudian akan divalidasi BI pada pukul 10.00 sampai 12.00 dan selanjutnya dipublikasikan pukul 13.00 WIB.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka