Aplikasi PIHPS dapat diakses oleh masyarakat melalui situs www.hargapangan.id atau dengan mengunduh aplikasi PIHPS Nasional versi android dan mesin operasi Apple iOS yang tersedia secara gratis.

Ke depannya, kata Agus, Bank Sentral akan mengembangkan aplikasi ini dengan memperluas cakupan data meliputi data di pasar modern, pedagang besar, hingga ke produsen.

“Ke depan 2018 kami akan kembangkan data pada tingkat produsen untuk 10 komoditas yang sama. Kami juga akan kembangkan situs ini yang bisa jaga tingkat inflasi masyarakat. Dengan semakin luasnya akses informasi pangan, secara bertahap gejolak harga semakin rendah,” kata Agus.

Melalui PIHPS, Bank Sentral ingin menjaga sasaran inflasi di 3–5 persen pada tahun ini dengan perhatian khusus kepada “volatle foods”, mengingat tekanan dari tarif yang diatur pemerintah (adminsitered prices) akan tinggi, setelah kebijakan penyesuaian subsidi energi pada tahun ini.

BI dan pemerintah ingin menjaga inflasi “volatile foods” di rentang 4-5 persen (year on year/YOY) tahun ini.

Adapun pemerintah mencantumkan asumsi inflasi secara keseluruhan sebesar empat persen di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka