Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. (ilustrasi/aktual.com)
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com — Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution menganggap enteng perubahan target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan Bank Indonesia (BI).

Menurut dia, dilihat dari kacamata moneter dengan melemahnya laju pertumbuhan kredit dan pihak ketiga (DPK) di kuartal pertama yang kian lambat, membuat BI koreksi pertumbuhan. Apalagi pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama juga masih rendah karena dipicu oleh faktor alam el nino yang membuat panen raya itu bergeser.

“Saya sih tidak terkejut BI melakukan revisi proyeksi. Sebab melihat dari indikator moneter, wajar bila proyeksi pertumbuhan ekonomi dikoreksi sedikit agak ke bawah,” terang Darmin seusai mengikuti acara Inovasi Rantai Nilai di Balai Kartini, Jakarta, Senin (23/5).

Namun demikian, kalau dilihat dari pendekatan sektor riilnya, pembangunan infrastruktur itu sudah berjalan dan pemerintah juga punya program untuk mendorong sektor riil, industri, perikanan, dan pariwisatanya.

“Maka, kalau dilihat dari arah situ, seharusnya tidak mesti di-adjust ke bawah,” ujar Darmin.

Memang, rendahnya realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2016 yang rendah, sebut Darmin, akibat badai musim kemarau atau El Nino yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia. Hal ini yang membuat musim panen jadi bergeser menjadi bulan April-Mei lalu, padahal biasanya terjadi di periode Maret-April.

“Kalau panen tidak bergeser, maka pertumbuhan ekonomi kuartal I-2016 sebenarnya bisa mencapai lima persen. Tapi gara-gara El Nino panennya bergeser ke bulan April-Mei, berarti di kuartal II-2016 akan berubah. Kalau panen di kuartal I-2016, ya lima persen tercapailah,” papar dia.

Untuk itu, kata Darmin, pemerintah masih tetap optimis jika pertumbuhan ekonomi pada 2016 nantinya sesuai dengan asumsi dasar ekonomi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Target pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini sendiri sebesar 5,3 persen.

“Sekarang (target pertumbuhan ekonomi) 5,3 persen untuk 2016. Rasanya masih berani walaupun pasti agak sulit,” tegas dia.

Apalagi memang, berdasarkan siklusnya, di setiap kuartal awal laju pertumbuhan ekonomi itu biasanya memang rendah. Seperti juga terjadi di kuartal-I 2015 yang lebih rendah dari 4,9 persen capaian kuartal I-2016.

“Jadi di kuartal I itu startnya sedikit dari bawah. Coba lihat seasonal, dan nanti akan membaik di kuartal-kuartal beikutnya,” pungkas Darmin.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka