Jakarta, Aktual.com — Tahun 2016 perekonomian China diprediksi mengalami pelambatan dan hanya mampu menembus level 6,5 persen. Kondisi ini dikhawatirkan akan ikut berdampak kepada perekonomian dalam negeri.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, dalam lima tahun terakhir, ekonomi China turun menjadi 7,5 persen. Jika di tahun depan perekonomian China turun ke 6,5 persen, maka akan turut memberi sentimen negatif terhadap penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,4 persen-0,6 persen di 2016.
“Ini perlu diwaspadai karena ekonomi China erat ke ekonomi dunia,” kata Agus di kantornya, Jakarta, Senin (14/12).
Selain itu, adapun ekonomi dunia di 2015 yang sebelumnya diperkirakan tumbuh 3,8 persen, namun terkoreksi menjadi di kisaran 3,5 persen. Hal ini dinilai BI sebagai sesuatu yang patut diperhatikan dan diwaspadai.
“Bisa lebih rendah lagi dan kita perlu waspadai. Terlebih ekonomi China sedang melambat,” ungkap Agus.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka