Jakarta, Aktual.co —  Bank Indonesia (BI) Perwakilan Riau mengingatkan semua pihak agar mewaspadai risiko atas rencana kebijakan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang akan berdampak kepada naiknya laju inflasi.

“Yang paling penting untuk dikelola adalah ekspekstasi masyarakat terhadap dampak kenaikan harga BBM tersebut agar tidak terjadi efek lanjutan yang panjang,” kata Kepala Perwakilan BI Wilayah Riau, Mahdi Muhammad di Pekanbaru, Rabu (22/10).

Ia menjelaskan dari sisi perkembangan harga, inflasi gabungan tiga kota yang di survei di Provinsi Riau meliputi Kota Pekanbaru, Dumai dan Rengat, masih terus menunjukkan kecenderungan menurun sejak tahun 2014, hingga pada September 2014 mencapai 5,81 persen dari 8,79 persen pada akhir tahun 2013.

Walau demikian, lanjut dia, perlu diketahui bahwa menurunnya tekanan inflasi Riau pada paruh 2014 bukanlah didorong oleh faktor fundamental, namun berasal dari menurunnya tekanan dari kelompok “administered price” akibat telah habisnya dampak kenaikan harga BBM pada Juni 2013.

“Hingga saat ini laju inflasi relatif terkendali, yang perlu diwaspadai kedepan adalah risiko rencana kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi,” katanya.

Secara nyata, lanjut dia, rencana penyesuaian harga BBM bersubsidi menurut sejumlah pengamat ekonomi juga telah berdampak pada kelangkaan BBM bersubsidi di sejumlah wilayah kabupaten-kota di Riau.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka