Jakarta, Aktual.com — Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Riau mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi kejahatan pemalsuan uang yang memanfaatkan momen bulan puasa dan Lebaran 2015.
“Kami imbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap potensi kejahatan pemalsuan uang yang memanfaatkan momen Ramadan dan Idulfitri 1436 Hijriah,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Riau Mahdi Muhammad saat peluncuran layanan penukaran uang bersama di Kota Pekanbaru, Senin (22/6).
Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Riau meluncurkan layanan penukaran uang bersama untuk keperluan Ramadan dan Lebaran 2015 yang melibatkan puluhan perbankan di Kota Pekanbaru sambil melakukan sosialisasi mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah kepada masyarakat.
Mahdi mengungkapkan kasus temuan uang rupiah tidak asli di Riau masih tergolong tinggi. Penemuan uang rupiah tidak asli di daerah tersebut mengalami peningkatan pada Triwulan I 2015 dibandingkan periode sebelumnya, dengan total mencapai 123 lembar.
Pada Triwulan I 2015, terdapat penemuan 123 lembar uang palsu yang terdiri atas 75 lembar menyerupai pecahan Rp100.000, 43 lembar menyerupai pecahan Rp50.000, tiga lembar menyerupai pecahan Rp20.000, dan dua lembar menyerupai pecahan Rp5.000.
Penemuan tersebut, kata dia, berdasarkan atas permintaan klarifikasi dari perbankan dan masyarakat serta setoran dari bank ke Kantor Perwakilan BI Provinsi Riau.
Oleh karena itu, dia meminta masyarakat untuk tidak sembarangan menukarkan uang pecahan untuk keperluan Ramadan dan Idulfitri di layanan yang tidak resmi dipinggir jalan.
Untuk keperluan penukaran uang, lanjut dia, BI menggandeng 41 bank umum dan syariah di Pekanbaru untuk membuka pelayanan bersama di halaman Kantor BI Perwakilan Riau, Jalan Jenderal Sudirman. Layanan tersebut buka setiap hari kerja hingga jelang Lebaran 2015.
“Tujuannya memberikan pelayanan penukaran uang dan memenuhi kebutuhan uang pecahan kepada masyarakat selama Ramadan dan menjelang Idulfitri 1436 Hijriah,” katanya.
Ia mengatakan bahwa BI terus melakukan upaya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengidentifikasi keaslian uang rupiah.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka