Carmelita Hartoto (ist)

Jakarta, Aktual.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melihat sektor transportasi dan logistik masih mengalami banyak kendala yang perlu dibenahi oleh pemerintah. Hal ini membuat biaya mahal (high cost) bagi pelaku usaha sektor ini.

“Belum efisien dan terintegrasinya sistem transportasi dikarenakan sistem ini masih berjalan secara parsial dan sektoral. Akibatnya, berdampak pada besarnya biaya transportasi dalam struktur biaya logistik,” keluh Wakil Ketua Kadin Bidang Perhubungan, Carmelita Hartoto, di Jakarta, Jumat (20/1).

Pasalnya, kata dia, dengan peran transportasi yang terintegrasi dan efisien akan mendorong peningkatan daya saing nasional, sekaligus memperlancar ketersediaan komoditas strategis. Pada akhirnya bermuara pada peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Apalagi hingga kini, sektor transportasi masih menghadapi pekerjaan rumah untuk segera diselesaikan, baik jalan, perkeretaapian, laut dan udara,” papar dia.

Untuk tranportasi jalan, kata dia, jalan yang kerap mengalami kemacetan serta sarana dan pra sarana yang belum memadai. Sektor kereta api masih mengalami keterbatasan kapasitas angkut.

Sektor transportasi laut juga masih menghadapi tantangan produktivitas bongkar muat yang masih rendah, dan transportasi udara yang masih mengalami beberapa hambatan regulasi.

“Padahal, berdasarkan data Kementerian Perhubungan, sektor transportasi menyumbang 5,18% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2016. Sedang pertumbuhan rata-rata sektor tranportasi per tahun di atas 7% atau lebih besar dari pertumbuhan PDB secara keseluruhan,” papar Carmelita.

Kedepan, kata dia, Kadin mendorong agar terjadinya sistem logistik dan transportasi yang terintegrasi dan efisien untuk meningkatkan daya saing dalam menghadapi pasar bebas saat ini.

Dilihat dari data Global Competitiveness Report, peringkat Indonesia pada seluruh komponen logistik (infrastruktur, jalan, transportasi laut, transportasi udara dan kereta api) pada 2016 lalu masih kalah dari beberapa negara ASEAN lainnya.

 

Laporan: Busthomi

Artikel ini ditulis oleh: