Satu hal yang pasti, jelas Danlanud, komponen utama berupa mesin dan radar pesawat tersebut dalam keadaan bagus dan masih sangat memungkinkan untuk diperbaiki dan diterbangkan kembali.
Henri menjelaskan bahwa angka Rp25 miliar itu merupakan angka “Beyond Economic Repair”. “Atau dalam bahasa sederhananya menguntungkan untuk diperbaiki, karena harga pesawat itu sekitar Rp750 miliar. Hampir satu triliun rupiah,” jelasnya.
Perbaikan akan dilakukan di Lanud Iswahyudi, Jawa Timur, atau lokasi awal pesawat tempur canggih itu sebelum bertugas di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru pada 2016.
Pesawat tempur F16 A/B Block 15 tergelincir saat mendarat di landasan Lanud Roesmin Nurjadin, Selasa sore, sekitar pukul 16.55 WIB. Lanud Roesmin Nurjadin dan Bandara SSK II Pekanbaru selama ini berbagi landasan untuk kepentingan militer dan komersial.
Akibatnya, peristiwa tergelincirnya pesawat tempur tersebut sempat mengganggu jadwal penerbangan komersial Bandara SSK II selama 40 menit.
Kedua pilot, yaitu Mayor Penerbang Andri Setiawan (kepala Seksi Operasi Skuadron Udara 3 TNI AU) dan Letnan Satu Penerbang Marco Anderson (penerbang siswa konversi) selamat.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: