Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, pengeluaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk sakit jantung Rp9,5 triliun, kanker kurang lebih Rp3 triliin, ginjal Rp2,2 triliun, dan katarak Rp2,6 triliun.
“Angka yang tidak sedikit Rp9 triliin, Rp3 triliun, Rp2 triliun. Itu angka yang besar,” kata Presiden Jokowi di Tangerang, Minggu (4/11).
Oleh sebab itu, Presiden menyambut baik pertemuan kabupaten dan kota untuk kota dan kabupaten yang sehat.
“Ada penyelesaian penyelesaian yang harus kita kerjakan, baik infrastruktur menuju lingkungan yang sehat, sanitasi, yang berkaitan dengan selokan yang rapi dan sehat,” ujarnya.
Menurut Presiden Jokowi, msih banyak sekali kota yang selokannya mampet, tidak mengalir dengan baik, munculnya adalah penyakit-penyakit. Industri yang belum ramah lingkungan, membuang limbahnya langsung ke selokan, langsung ke sungai, menurut Presiden, ini juga problem.
Yang kedua, Presiden Jokowi menunjuk contoh mengenai pola hidup sehat. Apalagi sekarang orang senangnya main gadget, smartphone.
“Kalau sudah masuk kamar atua duduk pegang HP taktuk taktuk, termasuk saya, lupa kadang-kadang,” ucap Presiden seraya menambahkan dirinya kalau olahraga saya masih rutin, entah sepeda, panahan, jogging, tinju, untuk kesehatan bukan untuk main tinju.
Oleh sebab itu, lanjut Presiden, gerakan hidup sehat ini harus betul-betul didorong terus, agar angka-angka pengeluaran BPJS betul-betul langsung turun, kelihatan disitu saja kalau saya pegangannya.
“Jantung keluar berapa, ginjal keluar berapa, Pola hidup sehat ada di situ kelihatah sekali,” ujar Presiden Jokowi.
Kepala Negara mengkritik kebiasaan masyarakat mengajari anak-anak makan enak bukan makan sehat, tapi makan enak.
Padahal, lanjut Kepala Negara, Indonesia berlimpah ruah dianugerahi Allah SWT makanan-makanan yang sehat, entah sayur entah buah, murah dimanapun ada, ikan dimanapun ada, tapi yang dimakan makanan-makanan sampah.
“Kalau di negara lain sudah dinamakan makanan sampah, tapi di sini menjadi kegemaran kita. Makanan impor semuanya pada senang,” ucapnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka