Jakarta, Aktual.com – Kementerian ESDM menyampaikan sikap rasionalnya dari program bombastis proyek listrik 35 GW. Proyek unggulan pemerintahan Jokowi-JK itu diyakini tidak selesai sesuai perencanaan pada tahun 2019.
Secara terang-terangan Plt Menteri ESDM, Luhut Binsar Panjaitan (LBP) mengatakan jikapun proyek itu tercapai 23 GW pada tahun 2019 maka pencapaian itu sudah merupakan kinerja yang paling bagus.
Artinya ada 12 GW yang tidak tercapai dalam masa satu periode Jokowi-JK dan akan meninggalkan pekerjaan bagi pemerintah berikutnya. Bahkan kata luhut selain sisa tersebut, pemerintahan berikutnya akan ditambah beban pembangunan 8 GW lagi.
“Saya kira kalau 23 GW bisa COD 2019 sudah bagus. sisanya 12 GW atau 10 GW itu financial closing sudah. terus underconstruction, selesai 2020 sudah oke. karena 2020 kita mulai lagi penambahan kira-kira 8GW yang baru,” ujar LBP di kantor Kementerian ESDM. Kamis (8/9)
Namun saat ini dia sedang mengkaji dan berupaya mempercepat proses bisnis yang ada di PLN. Selama ini menurutnya kesepakatan jual beli tenaga dari IPP kepada PLN memakan waktu hingga 2 tahun, belum lagi ditambah financial closing yang cukup menyita waktu, sehingga proses pengerjaan proyek memakan waktu yang relatif sangat lama.
“Bisnis prosesnya itu misalnya untuk proses price agreement itu kan sampai 2 tahun, kalau bisa dipercepat 8 bulan atau10 bulan supaya jadi. Financial closing juga agak lambat,” tandasnya.(Dadang Sah)
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid