Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) didampingi sejumlah pejabat Kemenag, mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (22/1). Lukman Hakim Saifuddin kaget menerima kabar lima fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat condong setuju isu lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau LGBT. Pembahasan LGBT ini masuk dalam Panitia Kerja (Panja) Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Menag menegaskan LGBT harus ditolak karena bertentangan dengan ajaran agama. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin memberikan alasan kenapa belakangan ini penipuan ibadah umroh kian marak.

“Mengapa 5-6 tahun ini baru terasa persoalan? Ini implikasi keterbatasan kuota haji. Dulu itu berumrah kalangan menengah atas, bukan menengah bawah karena kalangan bawah prioritas haji,” kata Lukman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/3).

Atas hal itulah, mengapa saat ini ibadah umroh menjadi pilihan. Terlebih, klaim dia, karena adanya antrean ibadah haji. Dia pun lagi-lagi mengklaim, saat kalangan menengah atas yang berangkat umroh, sangat jarang terjadi masalah.

“Konsumen umrah masyarakat menengah atas relatif tak ada persoalan. Menengah atas cenderung edukatif, tidak mudah dijadikan objek penipuan,” klaim dia lagi.

“Kemudian masyarakat menengah bawah, tentu segala hormat saya, pengalamannya tak seperti masyarakat menengah atas. Maka, oleh sekelompok kalangan, jadi menggiurkan bisnis. Itu jadi industri tersendiri,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara