Jakarta, Aktual.co — Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan, sikap Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dengan mengeluarkan mosi tidak percaya kepada pimpinan DPR yang dikuasai Koalisi Merah Putih (KMP), dan mengangkat pimpinan DPR tandingan, memperlihatkan ketidakmatangan KIH dalam politik.
Dirinya mengatakan, KIH tak perlu ngotot dengan berbagai cara untuk sekadar mendapatkan satu atau dua kursi ketua komisi.
“Politik tak mati hanya karena tak dapat posisi ketua komisi. Politk juga tak hanya satu atau dua tahun ini. Ada waktu lima tahun ke depan. Dalam rentang itu banyak hal bisa dilakukan dan bisa saja berubah karena segala kemungkinan bisa dinegosiasikan,” kata Ray melalui pesan singkat, Kamis (30/10).
Direktur Lingkar Madani Indonesia itu menambahkan, potensi membentuk koalisi-koalis baru tidak mustahil. Bahkan sangat mungkin untuk merevisi UU MD3 yang memang tidak demokratis itu.
Meski begitu, kata Ray, perlu juga melihat kiprah KMP, khususnya dalam memimpn sidang-sidang pripurna.
“Gaya pimpinan sidang yang terlihat tak netral harus diubah. Mereka bukan lagi milik koalisi tertentu. Mereka fasilitator atas semua kepentingan di DPR. Sikap yang mengabaikan netralitas akan selalu memancing kericuhan. Sehingga pimpinan DPR harus netral,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: